Kamis, 17 Desember 2015

PUISI: SELAMAT


Selamat tidur KPK
Selamat jalan gunung emas
Selamat datang kembali utang luar negeri
Selamat bergabung tenaga asing
Selamat datang...R E Z I M

Jalan Syair, 18 Desember 2015

Selasa, 10 November 2015

SURAT UNTUK KEKASIH



Untukmu, Kekasihku

Kutulis surat ini seusai ku sembahyang pagi
Seusai ku mengeluh pada Tempat Yang Terpantas
Yang Tempat itu pasti mendengarku
Walau dengan desah tangis mengiringi rintik hujan tadi
Hujan bagai melodi dari nyanyian senduku

Kekasihku
Entah kabut apa yang membalut rasaku
Terasa dingin bagai badai salju menghujam
Sejak ku punya rasa ini, aku membeku
Lalu meleleh bersama air mata yang pekat
Lalu beku lagi, seakan ruh telah pergi

Duhai Kekasih
Perasaan apa ini?
Aku menjadi raja durjana
Tak sampai tuk aku tanyakan padamu
Aku hanya mencoba tersenyum saat dihadapmu
Sungguh tak sampai tuk aku tanyakan padamu

Kekasihku
Tak kuasa aku memandang bola matamu
Tatapan yang tak biasa kau taruh padaku
Ada kah yang tersembunyi di balik tatapanmu?
Yang mungkin saja aku tak perlu tahu
Biarkan aku beku dan menikmati tangis-tangisku

Kekasih
Kau tahu aku bukan pujangga impian
Aku hanya penyair jalanan
Namun sudikah kau baca suratku ini?
Hingga ku tunggu kau sampaikan itu
Rahasia yang aku sangkakan padamu

Dariku, yang mencintaimu.

(Jalan Syair, 11 November 2015)

Kamis, 23 Juli 2015

PUISI: INGIN KU KEJAR ENGKAU DI MAKASSAR!

Sang fajar beri aku kabar
Lautan timur sana akan bersinar
Karena cahaya dua melingkar
Iringi pinisi-pinisi gagah berlayar

Disini desir ombak padaku berbisik
Tentang Ujungpandang yang terdengar tak asing
Disana gelora rindu kan lahirkan pertemuan
Rindu-rindu majunya peradaban

Sayang aduhai sayang
Aku tak mampu bermalam dan memandang
Oh Sang Surya, andai ku bisa berlayar
Ingin ku kejar engkau di Makassar!

(Azwar, 23 Juli 2015)

Senin, 20 April 2015

PUISI: LAMA KU TAK BERPUISI

Lama ku tak berpuisi

Sampai-sampai aku pikir ku sudah mati

Atau harus ku gali lagi

Bait-bait kuburan sunyi?


(Azwar A, 20 April 2015)