Kamis, 07 Januari 2016

PUISI: PERMATA YANG HILANG II



Engkau yang aku cinta
Dengan setulus hatiku. Putih suci
Engkau yang cintai aku jua
Sampai kelepak sayap sumpah setia

Sungguh nanar mataku kala kudengar
Ucap lembut engkau gadis mulia
Engkau terima cintaku selamanya
Walau aku tak punya cincin permata

Selang waktu mengisi berganti
Aku rindu engkau kekasihku
Setelah aku cari bekal menjemputmu
Hidup bersamaku menemani perjuangan ini

Namun malang nasib hamba
Terperanjat aku mendengar kabar
Engkau telah rela dipinang orang
Robohlah pohon cinta. Tercongkel pula akar setia

Duhai engkau kebisuan dan kesunyian
Datanglah padaku walau telah kupendam
Pagut jiwaku yang berhamburan
Temani ragaku dalam kebekuan

Bukanku Samsulbahri yang kehilangan Sitti Nurbaya
Bukanku Zainuddin yang gila karena pengkhianatan Hayati
Bukan pula Steven yang hampir mati ditinggal Magdalena
Yang masyhur kehancuran janji cinta, hanya lakon-lakon cerita
Sedang aku pangkal masyhur dan nyata

Ibnu Maulana, 7 Januari 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar