Sehelai dawai bernyanyi diatas panggung kosong
Gelap pengap menghantui
Selembar kertas melukis indahnya serakan sampah
Usang terkikis siang malam
Sendiri dalam ramai
Tersenyum dalam badai
Bermimpi dalam kepunahan
Ada tangan sesaat membelai
Bagai musafir menyapa, bertamu dan berlalu
Tak cukup seribu tahun
Dimana dirimu, kapan kita bercumbu wahai batu?
Kau telah menikmati kebekuanmu
Berkilau manjakan indahmu
Membisu nyamankan misterimu
Engkau permata yang hilang
Rinduan para pecinta
Kilauan mahkota para raja
Imajinasi para pujangga
(Azwar Anas, 22 Juni 2010)